Berita

Startup yang didukung Sam Altman mengumpulkan dana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir

Startup yang didukung Sam Altman telah dinaikkan Hampir setengah miliar dolar karena bertujuan untuk membangun pembangkit listrik fusi nuklir pertama di dunia untuk menyelesaikan masalah energi. Helion Energy yang berbasis di AS menerima $ 425 juta dalam investasi Seri F yang mencakup investor seperti Lightspeed Venture Partners, SoftBank, dan Vision Fund 2 dengan investor yang ada, Mr Altman, Capricorn Investment Group, Mithril Capital, Dustin Moskovitz, dan Nucor juga berpartisipasi.

Dengan putaran dana terakhir, Helion telah mengumpulkan lebih dari $ 1 miliar modal sejak didirikan pada 2013. Perusahaan mengklaim bahwa mereka akan membangun pembangkit listrik fusi nuklir pertama di dunia pada tahun 2028 dan telah mendapatkan perjanjian pembelian dari Microsoft yang merupakan a Investor besar di Openai Mr Altman.

“Saya sangat senang dengan apa yang akan memungkinkan dana ini bagi kami. Kami akan secara radikal meningkatkan manufaktur kami di AS – memungkinkan kami membangun kapasitor, magnet, dan semikonduktor jauh lebih cepat daripada yang kami bisa sebelumnya. Ini mempercepat konstruksi pembangkit listrik fusi pertama di dunia dan kemudian semua pembangkit kita akan datang, ” dikatakan David Kirtley, salah satu pendiri dan CEO Helion.

Para ilmuwan menganggap fusi nuklir sebagai cawan suci energi. Inilah yang menjadi kekuatan Matahari kita sebagai inti atom yang digabung untuk menciptakan energi dalam jumlah besar, yang merupakan kebalikan dari proses fisi yang digunakan dalam senjata atom dan pembangkit listrik tenaga nuklir, di mana atom berat dibagi menjadi beberapa yang lebih kecil.

Polaris, prototipe ketujuh Helion, yang diluncurkan baru -baru ini di Everett, Washinton, beroperasi pada suhu yang lebih besar dari 100 juta derajat Celcius dengan perusahaan yang berharap dapat menghasilkan listrik darinya.

Baca juga | 'Matahari buatan' Cina mencapai 100 juta derajat untuk rekor 1.000 detik

Reaktor fusi nuklir Cina

Perkembangan ini muncul di latar belakang para ilmuwan di reaktor energi fusion superkonduktor (timur) yang maju, dijuluki 'Matahari Buatan' Cina, berhasil mempertahankan plasma selama 1.000 detik, memecahkan rekor 403 detik yang ditetapkannya pada tahun 2023.

Dengan menstabilkan sistem selama 1.000 detik, para ilmuwan percaya tonggak utama dalam upaya untuk meningkatkan teknologi telah tercapai. Reaktor nuklir belum mencapai kunci kontak yang merupakan titik di mana fusi nuklir menciptakan energi sendiri dan mempertahankan reaksi. Namun, catatan baru ini merupakan langkah yang menggembirakan menuju mempertahankan loop plasma yang berkepanjangan dan terbatas yang dapat memberi daya pada reaktor masa depan.



Source

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button