4 macan tutul salju yang terlihat bersama di Gunung Pakistan terpencil dalam rekaman langka

Rekaman yang sangat langka telah menangkap macan tutul salju ibu dan tiga anaknya berjalan dengan susah payah melalui salju tebal di pegunungan Pakistan utara.
Sakhawat Ali, seorang penjaga permainan di Taman Nasional Karakoram Tengah di Gilgit-Baltistan, Pakistan, melihat hewan yang sulit dipahami pada 13 Maret di sebuah desa terpencil bernama Hushe setelah dua minggu melacak Pugmark mereka mereka [pawprints].
“Melihat empat macan tutul salju adalah kegembiraan yang besar, karena menunjukkan bahwa populasi macan tutul salju meningkat,” kata Ali kepada Live Science.
Macan tutul salju (Panthera Uncia) adalah spesies kucing besar yang sulit dipahami yang dapat ditemukan di daerah pegunungan di 12 negara di Asia Tengah dan Timur, dan penampakan sangat jarang. Mantel putih mereka membuat mereka hampir tidak terlihat melawan pegunungan bersalju yang mereka sebut rumah, dan lebih dari 70% habitat mereka tetap belum dijelajahi, menurut Dana Margasatwa Dunia (WWF).
Sejak akhir Februari, Ali mengatakan dia telah memperhatikan tutul salju tutul di sekitar desa. “Ketika saya berada di atap rumah saya, saya menggunakan teropong untuk mengamati pegunungan dan melihat macan tutul salju betina bersama dengan empat anaknya,” katanya. “Saya dengan cepat bergerak lebih dekat dan merekamnya dari jarak sekitar 250 meter [820 feet]. “
Terkait: 50 spesies yang paling terancam punah di planet ini
Macan tutul salju biasanya adalah pelancong solo, jadi melihat empat bersama -sama sangat langka.
“Di desa [of Hushe] Kami terbiasa melihat macan tutul salju, tetapi tidak ada, bahkan orang tua yang saya ajak bicara, pernah melihat empat macan tutul salju sekaligus, “kata Ali kepada CNN.
Macan tutul salju betina biasanya ada di antara satu dan lima anak dengan setiap sampah, menurut WWF. Pada usia tiga bulan, Cubs mulai Ikuti ibu mereka dari sarang mereka untuk belajar cara berburu di lingkungan mereka. Namun, mereka tinggal bersama ibu mereka sampai mereka berusia hampir 2 tahun, menurut Kebun Binatang San Diego.
Kucing besar dianggap rentan terhadap kepunahan, dengan hanya 4.000 hingga 6.000 orang yang ditinggalkan di seluruh dunia, menurut perkiraan WWF.
Organisasi Konservasi dan Pengembangan Margasatwa Baltistan (BWCDO), yang berbagi video Ali Facebookmengatakan penampakan itu adalah tanda positif dari upaya konservasi yang sukses di daerah Hushe Valley. Namun, spesies ini masih menghadapi banyak ancaman.
Menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa -BangsaPerburuan, fragmentasi habitat, penipisan mangsa dan perubahan iklim semua mengancam keberadaan macan tutul salju.