Berita

Pria Aborigin, 24, meninggal dalam tahanan polisi di NT Australia

Polisi NT mengatakan 'pria itu berhenti bernapas' tak lama setelah petugas menahannya di supermarket.

Seorang pria Aborigin yang cacat 24 tahun dari komunitas Yuendumu terpencil telah meninggal setelah ia ditahan oleh polisi di sebuah supermarket di Alice Springs, Australia Tengah, menurut laporan media Australia dan pendukung asli.

Televisi Pribumi Nasional Australia (NITV) mengatakan insiden itu terjadi pada hari Selasa setelah staf toko melaporkan pria itu karena menempatkan barang -barang di dalam pakaiannya.

Dia kemudian “ditahan” oleh dua petugas polisi berpakaian preman, menurut Northern Territory Police Force (NTPF) yang tidak memberikan perincian tentang apa yang melibatkan pengekangan.

NTPF kemudian mengatakan “pria itu berhenti bernapas” tak lama setelah dia ditahan.

Pernyataan NTPF menggambarkan kematiannya sebagai “kematian dalam tahanan”.

Senator Australia Lidia Thorpe mengatakan pria itu adalah pria cacat di bawah perwalian negara.

“Dia lapar, dan dia membutuhkan perawatan. Sebaliknya, dia bertemu dengan kekuatan brutal,” kata Gunnai, Gunditjmara dan wanita Djab-Wurrung Thorpe dalam sebuah pos di X pada hari Rabu.

“Ini bukan tragedi yang terisolasi – ini bagian dari pola brutal di mana orang -orang kami meninggal di tangan polisi dan di penjara,” tambahnya.

NTPF mengatakan bahwa “polisi sekarang akan menyelidiki masalah ini atas nama koroner”.

Jaringan nasional wanita dan anak perempuan yang dipenjara dan sebelumnya dipenjara menyerukan “penyelidikan independen yang penuh dan segera atas kematian ini, tanpa keterlibatan dari polisi NT”.

Asisten Komisaris Polisi Northern Territory Travis Wurst mengatakan kepada Radio ABC Alice Springs bahwa polisi telah mencoba menjangkau keluarga pria itu “untuk memastikan bahwa mereka mengetahui situasi dan keadaan sebaik yang kami bisa memberi tahu mereka pada tahap ini”.

Orang -orang Bangsa Pertama di Australia telah lama dirugikan secara tidak proporsional oleh kematian dalam tahanan, menurut Komisi Hak Asasi Manusia Australia.

Kematian itu terjadi ketika komunitas Yuendumu mempersiapkan temuan-temuan tentang pemeriksaan tentang penembakan polisi yang fatal pada tahun 2019 pria Warlpiri yang berusia 19 tahun, Kumanjayi Walker dekat Alice Springs.

Pada bulan Maret 2022, polisi Zachary Rolfe dibebaskan dari pembunuhan Walker.

Temuan koroner akan diturunkan bulan depan.

Orang-orang memprotes setelah remaja Warlpiri yang berusia 19 tahun, Kumanjayi Walker, ditembak mati oleh polisi [File: David Crosling/EPA]



Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button