Tuduhan anggota ISIS ditanyai di Irak atas serangan teror New Orleans

Seorang anggota yang diduga dari Negara Islam sedang ditanyai di Irak setelah para pejabat di negara itu menuduhnya memainkan peran dalam menghasut Hari Tahun Baru yang mematikan serangan teror di New Orleans.
Namun, pejabat AS mengatakan mereka belum membangun hubungan langsung antara tersangka di Irak dan 42 tahun Shamsud-Din Jabbarwarga AS dari Texas yang mengendarai truknya melalui kerumunan orang yang bersuka ria untuk beberapa blok di Bourbon Street, membunuh 14 orang.
Din Jabbar mengibarkan bendera ISIS hitam dan putih di belakang truk ketika dia melakukan serangan itu, tetapi ISIS tidak pernah secara resmi bertanggung jawab atas serangan itu.
Pejabat AS mengatakan kepada CBS News bahwa penyelidikan FBI terhadap serangan itu sedang berlangsung.
“Sementara kami terus bekerja dengan mitra penegak hukum kami, baik di AS maupun internasional, berdasarkan informasi hingga saat ini, kami terus percaya bahwa Shamsud Din-Jabbar bertindak sendiri dalam melakukan serangan di Bourbon Street,” kata FBI pada hari Selasa dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke CBS News.
Otoritas Irak mengeluarkan pernyataan pada tanggal 27 April yang mengatakan bahwa Pusat Kerja Sama Peradilan Internasional telah menerima permintaan dari AS untuk membantu penyelidikannya atas serangan teror New Orleans. Pernyataan itu mengatakan tersangka ditemukan sebagai anggota Kantor Operasi Luar Negeri ISIS.
Din Jabbar menyewa truk pickup Ford putih di Houston dan pergi ke New Orleans untuk melakukan serangan itu, kata pihak berwenang AS. Setelah menabrak truknya ke kerumunan pada dini hari 1 Januari, dia meninggal dalam baku tembak dengan polisi.
Sebelum melakukan serangan itu, ia memposting video ke media sosial yang menunjukkan ia terinspirasi oleh ISIS dan menyatakan keinginan untuk membunuh.
berkontribusi pada laporan ini.