Pria ditangkap karena upaya membuka pintu darurat dua kali pada penerbangan Sydney-Bound

Seorang pria telah ditangkap dan didakwa setelah dia berusaha membuka pintu keluar darurat dari pesawat AirAsia X yang terikat sindey di tengah pesawat. Insiden itu terjadi pada hari Sabtu (5 Apr) karena Penerbangan D7220 sedang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menurut sebuah laporan di dalam Sydney Morning Herald.
Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan pria itu, yang diidentifikasi sebagai Shadi Taiseer Alsaaydeh, seorang warga negara Yordania, awalnya mencoba membuka pintu darurat belakang. Setelah kru kabin dan penumpang turun tangan, di mana ia menyerang seorang anggota staf maskapai penerbangan, Alsaaydeh dipindahkan ke kursi di tengah pesawat. Namun, ia diduga mencoba membuka pintu keluar darurat lain di tengah.
AFP mengatakan Alsaaydeh telah didakwa dengan dua tuduhan membahayakan keselamatan pesawat terbang dan satu tuduhan kru kabin yang menyerang.
“Tindakan orang ini bisa memiliki konsekuensi tragis, dan penumpang dan staf pesawat tidak harus tahan dengan perilaku yang tidak patuh, kejam atau berbahaya pada penerbangan,” kata AFP yang bertindak Supt Davina Copelin.
“AFP tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap orang -orang yang terlibat dalam perilaku kriminal di pesawat terbang, terutama di mana perilaku ini memiliki potensi untuk membahayakan keselamatan penumpang, kru atau penerbangan itu sendiri.”
Baca juga | Temui Ronin, tikus pengendali ranjau darat yang telah menetapkan rekor dunia yang unik
Maskapai ini merilis pernyataan yang menyatakan bahwa kru kabin yang terlatih secara profesional mengambil langkah -langkah yang diperlukan untuk mengamankan situasi dan memastikan keselamatan semua orang di dalamnya.
“Tidak pernah ada keselamatan tamu atau kru yang dikompromikan,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan: “AirAsia memiliki kebijakan nol toleransi untuk [alleged] Perilaku yang tidak pantas dalam bentuk apa pun dan sesuai prosedur yang mengingatkan AFP dan otoritas yang relevan untuk memenuhi pesawat pada saat kedatangan di Sydney. “
“Masalahnya sekarang dengan otoritas yang relevan dan dengan demikian, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut.”
Pengacara Alsaaydeh berpendapat bahwa kliennya bekerja untuk pemerintah Yordania dalam pengelolaan limbah nuklir dan tidak memiliki sejarah kriminal sebelumnya. Pengacara menambahkan bahwa Alsaaydeh tidak memiliki ingatan tentang insiden itu karena ia telah minum dua obat, pseudoephedrine dan pil tidur, dan juga mengonsumsi alkohol sebelum naik penerbangan.
Alsaaydeh diharapkan muncul di pengadilan setempat pada hari Rabu (9 April).