Berita

9 terbunuh dalam serangan Israel di tengah gencatan senjata, kata Badan Pertahanan Sipil Gaza

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan sembilan orang termasuk jurnalis tewas dalam serangan Israel di Sabtu utara, serangan Hamas yang dikecam sebagai “pelanggaran terang -terangan” dari gencatan senjata yang rapuh.

“Sembilan martir telah ditransfer (ke rumah sakit), termasuk beberapa jurnalis dan sejumlah pekerja dari Organisasi Amal Al-Khair, sebagai akibat dari pekerjaan yang menargetkan kendaraan dengan drone di kota Beit Lahia, bertepatan dengan penembakan artileri di daerah yang sama,” juru bicara pertahanan sipil Mahmoud Bassal Bassal AFP.

Kementerian Kesehatan di Wilayah Palestina yang dikelola Hamas melaporkan bahwa “sembilan martir dan beberapa yang terluka, termasuk kasus-kasus kritis, telah tiba di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Utara, karena agresi Israel yang sedang berlangsung”.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan pihaknya melanda “dua teroris … mengoperasikan drone yang merupakan ancaman bagi pasukan IDF di daerah Beit Lahia”.

“Kemudian, sejumlah teroris tambahan mengumpulkan peralatan operasi drone dan memasuki kendaraan. IDF menabrak para teroris,” tambahnya.

Setelah pemogokan, Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza.

“Pendudukan (Israel) telah melakukan pembantaian yang mengerikan di Jalur Gaza utara dengan menargetkan sekelompok wartawan dan pekerja kemanusiaan, dalam pelanggaran terang -terangan terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan.

Direktur media yang berafiliasi dengan Hamas di Gaza, Ismail Thawathteh, mengatakan kepada AFP bahwa jurnalis foto lokal terbunuh ketika “menggunakan drone untuk mengambil gambar meja makan Ramadhan di Beit Lahia”.

Dia mengatakan mereka “secara langsung ditargetkan oleh pendudukan dalam dua serangan udara, meskipun pekerjaan mereka jelas”.

Israel telah melakukan serangan udara yang hampir setiap hari di Gaza sejak awal Maret, sering menargetkan apa yang dikatakan militer adalah militan yang menanam alat peledak.

Gencatan senjata dalam perang Israel dengan Hamas, yang berlaku sejak 19 Januari, sebagian besar telah menahan meskipun ada serangan dan tanpa persetujuan untuk memperpanjang gencatan senjata.

Fase pertama dari gencatan senjata berakhir pada 1 Maret, tetapi baik Israel dan Hamas telah menahan diri untuk tidak kembali ke perang habis-habisan.

(Kecuali untuk tajuk utama, cerita ini belum diedit oleh staf NDTV dan diterbitkan dari feed sindikasi.)


Source

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button