Hiburan

Pembuatan Ulang Film Horor Klasik Tahun 1970-an Tahun 2018 Lebih Baik Dari Yang Asli

Dalam versi asli Argento, sekolah tari tampak hampir seperti sebuah latar yang kebetulan, tidak lebih dari sebuah tempat untuk memberikan Argento visual yang menarik dan, uh, baju ketat. Dalam pembuatan ulang Guadagnino, menari menjadi metode utama yang digunakan para penyihir untuk menjadi penyihir. Dalam adegan film yang paling berkesankarakter Swinton mencubit tangan dan kaki Susie, memberikan semacam pesona pada tubuhnya. Saat Susie mulai menari, seorang wanita yang berada di lantai di bawahnya secara menakutkan dan supernatural terpesona oleh gerakannya. Tubuh korban, yang tidak siap menari, meliuk-liuk, terpelintir, patah, dan retak. Ini adalah cara mati yang menyakitkan dan mengerikan, dibunuh oleh muse terpsichorean. Tiba-tiba, masuk akal mengapa para penyihir menjalankan akademi balet. Menari adalah cara terbaik untuk membangkitkan kekuatan iblis. Menari menjadi kafir, mengancam, dan menakutkan.

Dalam twist baru, “Suspiria” karya Guadangino mengikuti karakter bernama Dr. Josef Klemperer (Lutz Ebersdorf, sebenarnya Tilda Swinton lagi), psikolog Sara (Mia Goth), sesama penari di Akademi. Sara memberi tahu Dr. Klemperer bahwa sekolahnya dikendalikan oleh penyihir, menginspirasi dia untuk menyelidiki segala penyimpangan. Dr Klemperer mengungkap identitas seluruh coven tetapi sebenarnya menemukan sesuatu yang lebih relevan secara pribadi: nasib istrinya, yang meninggal dalam Holocaust. Dia juga adalah seorang penyintas dan terpukul oleh rasa bersalahnya, karena merasa dia tidak melakukan cukup banyak hal untuk membendung gelombang fasisme. Ini merupakan simbol dari upaya Jerman untuk terus memperhitungkan masa lalunya di masa perang, dan bagaimana hal ini berhubungan langsung dengan kerusuhan tahun 1977. Belum lagi, kerusuhan yang terjadi saat ini tampaknya memungkinkan tumbuhnya kembali kejahatan yang ada di depan mata warga Jerman.

Kejahatan, menurut “Suspiria” baru, adalah pilihan aktif, dan kita bisa melawannya, atau tersedot ke dalam keanehannya. Kita bisa memperoleh kekuatan, tapi tidak ada gunanya kecuali kita menggunakannya dengan benar. Dan itulah yang sebenarnya diteliti oleh “Suspiria” baru: penggunaan dan penyalahgunaan kekuasaan politik. Hal ini dapat digunakan untuk kebaikan dan kejahatan, atau campuran keduanya, namun jika disalahgunakan, hal ini akan meninggalkan bekas budaya.

Source

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button