Mengapa PM Albania Berlutut Untuk PM Italia Giorgia Meloni

Perdana Menteri Albania Edi Rama memberikan isyarat penuh perhatian kepada Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada ulang tahunnya yang ke-48, menghadiahkannya syal yang indah, sambil berlutut dan menyenandungkannya dengan lagu selamat ulang tahun, “tanti auguri,” saat mereka hadir. KTT Energi Masa Depan Dunia di Abu Dhabi pada hari Rabu.
Yang membuat hadiah ini semakin istimewa adalah syal ringan tersebut dirancang oleh seorang desainer Italia yang pindah ke Albania, menunjukkan ikatan budaya yang kuat antara kedua negara.
Angola???????????? PM Albania Edi Rama berlutut di hadapan PM Italia Giorgia Meloni selama kunjungan mereka ke Abu Dhabi, menghadiahkannya syal sebagai hadiah ulang tahun dan menyebutnya sebagai “Yang Mulia”.
Ia pun mencoba memasangkan syal di kepalanya seperti hijab. pic.twitter.com/QSqEuuBexM
— kos_data (@kos_data) 15 Januari 2025
Meskipun keyakinan politik mereka berbeda, dengan Meloni memimpin kelompok sayap kanan Brothers of Italy dan Rama memimpin Partai Sosialis Albania, kedua pemimpin tersebut telah memelihara hubungan kerja yang baik. Hal ini terbukti ketika Meloni membuat kesepakatan dengan Rama tahun lalu untuk mengalihkan beberapa migran yang dijemput Italia melalui laut ke pusat penahanan di Albania. Meskipun pusat-pusat tersebut saat ini tidak aktif karena permasalahan hukum, perjanjian tersebut menunjukkan kesediaan kedua pemimpin untuk berkolaborasi dalam isu-isu utama.
KTT Energi Masa Depan Dunia di Abu Dhabi menjadi latar belakang penting pertemuan antara Rama dan Meloni, karena pertemuan tersebut menyoroti semakin pentingnya energi terbarukan di wilayah tersebut. Dalam sebuah terobosan besar, Italia, Albania, dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan penting senilai setidaknya 1 miliar euro ($1 miliar) untuk membangun interkoneksi bawah laut untuk energi terbarukan di seluruh Laut Adriatik. Proyek ambisius ini diharapkan memainkan peran penting dalam mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon di kawasan.
Ketika kedua pemimpin terus bekerja sama dalam isu-isu penting, kolaborasi mereka kemungkinan besar akan memberikan dampak positif di kawasan, mendorong kerja sama dan pemahaman yang lebih besar antar negara.