Sains

Perubahan Iklim di Eropa: Apa dampaknya pada Neanderthal?

The report on the interdisciplinary research carried out by researchers from Aix Marseille University and CNRS at the Laboratoire méditerranéen de préhistoire Europe (AMU/CNRS/Ministère de la Culture) and the Anthropologie bio-culturelle, Droit, Ethique et Santé laboratory (AMU/CNRS/Etablissement francais du sang), and Laboratorium Froma di University of Reading, UK (Pusat Nasional Ilmu Atmosfer, Departemen Meteorologi), baru saja diterbitkan pada 26 Februari 2025 di jurnal bergengsi PLoS satu .

Penelitian ini telah berlangsung selama beberapa tahun, dan telah melibatkan banyak pertukaran dan pengumpulan keterampilan dan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu. Kata -kata kunci dalam penelitian ini adalah: pemodelan, paleoklimatologi, ceruk ekologis dan populasi fosil Neanderthal. Studi ini, yang menganalisis periode masa lalu (antara -90.000 dan -50.000 tahun yang lalu), memiliki resonansi tertentu saat ini: hubungan antara perubahan iklim, modifikasi lingkungan dan kelangsungan hidup suatu spesies.

Hasilnya menunjukkan bahwa ceruk ekologis yang menguntungkan bagi populasi Neanderthal berubah dari waktu ke waktu, mengikuti perubahan iklim utama masa lalu (antara -90.000 dan -50.000 tahun yang lalu). Beberapa zona ini tetap konstan, yang lain telah berubah secara luas dan yang lain telah menghilang. Dalam periode terbaru yang dianalisis, belum ada pengurangan yang signifikan dalam ceruk yang menguntungkan. Dalam perdebatan tentang hilangnya populasi Neanderthal, hasil ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan mungkin tidak bertanggung jawab atas hilangnya ini.

Perubahan iklim di Eropa antara 90 dan 50 kyr bp dan kelaybaan teritorial Neanderthal. Anna DEGIONI, Sandrine Cabut, Silvana Condemi, Robin S. Smith. PLoS satu26 Februari 2025.

Doi: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0308690

Source

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button