Berita

Satu orang mati, beberapa terluka setelah menusuk di Perancis timur

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut insiden itu 'terorisme Islam', karena dugaan pelaku diambil dalam tahanan polisi.

Setidaknya satu orang telah meninggal dan dua petugas polisi telah terluka parah dalam insiden penikaman di Perancis timur, menurut laporan media setempat, dengan dugaan pelaku yang ditahan polisi.

Insiden itu terjadi sesaat sebelum jam 4 sore (15:00 GMT) selama demonstrasi untuk mendukung Republik Demokratik Kongo pada hari Sabtu di kota Mulhouse, kata Prancis BFM TV pada hari Sabtu, mengutip kantor jaksa setempat.

Seorang pejalan kaki terbunuh berusaha melakukan intervensi, sementara tiga petugas polisi terluka, kantor kejaksaan menambahkan.

Unit Jaksa Penuntut Anti-Teror Nasional Prancis (PNAT) telah bertanggung jawab atas penyelidikan. Pejabat polisi telah menetapkan parameter keamanan di tempat kejadian dan unit militer juga telah dikirim sebagai cadangan. Ilmuwan forensik juga mulai mencari bukti.

“Horor telah merebut kota kami,” kata Walikota Mulhouse Michele Lutz di Facebook.

Jaksa Penuntut Umum Mulhouse Nicolas Heitz telah mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tersangka, berusia 37 tahun, sedang dalam daftar pengawasan pencegahan “teror”, yang disebut FSPRT. Diluncurkan pada 2015 setelah serangan mematikan di kantor Satirical Magazine Charlie Hebdo dan di supermarket Yahudi.

AFP juga melaporkan bahwa tersangka lahir di Aljazair dan telah berada di bawah pengawasan yudisial dan penangkapan rumah, dengan perintah pengusiran dari Prancis.

Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengkonfirmasi informasi ini dan menambahkan bahwa pria itu juga tahu masalah kejiwaan.

Diwawancarai di TF1's 8pm News, Retailleau menuduh Aljazair menolak “sepuluh kali” untuk mengambil kembali tersangka, yang dikenakan perintah untuk meninggalkan wilayah Prancis (OQTF).

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut penikaman itu “terorisme Islam”.

“Tanpa keraguan adalah tindakan terorisme Islam,” kata Macron kepada wartawan di sela -sela acara pertanian Prancis tahunan, menambahkan bahwa menteri dalam negeri sedang dalam perjalanan ke Mulhouse.

Perdana Menteri Francois Bayrou mengatakan bahwa “fanatisme telah melanda lagi, dan kami sedang berkabung”.

Ketika investigasi berlanjut, PNAT menambahkan bahwa mereka merekam penikaman untuk pembunuhan, dan mencoba pembunuhan “sehubungan dengan perusahaan teroris”.

Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button